Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembuat Kartu Kuning Meningkat

Permintaan pembuatan kartu kuning atau kartu pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu,kemarin,meningkat cukup signifikan. Peningkatan tersebut hingga tiga kali lipat dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan pembuatan kartu kuning bagi calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ini,sebagian besar didominasi pencari kerja di luar negeri. Peningkatan pembuatan kartu kuning di kantor Dinsosnakertrans mulai dirasakan sejak satu pekan terakhir. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu Kamud menjelaskan, peningkatan jumlah pembuat kartu kuning diprediksi terus meningkat dalam beberapa hari mendatang.” Kemungkinan adanya peningkatan pembuat kartu kuning akan terus terjadi dalam satu minggu ke depan,” ujarnya kemarin.

Meski ada peningkatan dari hari-hari biasanya, stok kartu kuning dianggap masih cukup aman. Pada hari-hari normal, pembuatan kartu kuning atau kartu pencari kerja antara 20–30 kartu per hari.Namun,saat ini melonjak melebihi 100 kartu per hari. Peningkatan ini diperkirakan semakin meningkat, karena pencari kerja di luar negeri atau TKI kerap mengalami kenaikan pasca-Lebaran. Bahkan, dalam tiga hari terakhir, pembuatan kartu kuning di atas 120 kartu per hari. Diketahui, Kabupaten Indramayu menjadi daerah pemasok TKI yang cukup besar. Pada 2009 lalu, jumlah TKI yang tercatat di Dinsosnakertrans mencapai 4.619 orang.

”Jumlah TKI lebih besar dari data yang kami miliki, karena sebagian besar memilih tidak meminta rekomendasi keberangkatan dari Dinsosnakertrans,”ungkap Kamud. Tingginya jumlah TKI diyakini membuat permintaan pembuatan kartu kuning terus membeludak. Tingginya jumlah TKI Indramayu juga dapat dilihat dari jumlah pengiriman uang TKI melalui jasa pengiriman uang melalui PT Pos Indonesia. Supervisor Pemasaran PT Pos Indonesia Kabupaten Indramayu Aris Ristiadi menjelaskan, kiriman uang TKI asal Kabupaten Indramayu mencapai Rp2 miliar per hari melalui pengiriman uang melalui PT Pos Indonesia.

Menurut dia, kiriman uang tersebut sebagian besar berasal dari para TKI yang bekerja di negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Kuwait.Ada pula yang berasal dari negara Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Tingginya transaksi pengiriman TKI membuat PT Pos Indonesia menambah loket tambahan. ”Tujuannya agar tidak terdapat antrean yang terlalu panjang bagi keluarga TKI yang ingin mengambil uang di loket kantor pos,” ujarnya. Selain ada loket khusus, 19 kantor cabang PT Pos Indonesia di sejumlah kecamatan juga melayani pengambilan kiriman uang TKI.

Pada Ramadan dan Lebaran 2010, angka pengiriman uang per hari di atas Rp3 miliar per hari. Transaksi pengiriman uang dari TKI di luar negeri setiap bulannya berkisar 1.000–2.000 transaksi.